Minggu, 09 September 2018

Kumpulan Dongeng ala Mimih Ayra


Sepertinya agak narsis yes ini judulnya. 😁
tapi sesuai dengan isinya.
Postingan kali ini berisi cerita khayalan versi mimih untuk Ayra.




Menurut wikipedia, Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur.


Membangun karakter anak juga ternyata bisa melalui dongeng. Seperti apa yang disampaikan oleh tim fasilitator Bunda Sayang level 10 ini. Jadilah mimih berusaha untuk membuat dongeng kreatif yang niatnya akan ditanamkan karakter-karakter baik di dalamnya. Beginilah hasilnya.


1. Day one - Dongeng Kupu-kupu dan Capung
Sebelum tidur Ayra sering banget random. Tiba-tiba minta ini-itu yang ga pernah disangka-sangka. Malam ini tiba-tiba Ayra bilang bahwa dia mau terbang! 😂

And here is my ngarang story about Kupu-kupu dan Capung
Alkisah, ada kupu-kupu putih menari nari diantara bunga-bunga.
Trus kupu-kupu itu ketemu sama capung,
sang kupu-kupu kagum banget sama si capung soalnya terbangnya lebih cepet dari kupu-kupu.

Lalu,
kupu-kupu nanya sama capung:
"hai capung, gimana caranya biar bisa terbang cepat kaya kamu?"
capung terdiam sesaat, kemudian menjawab pertanyaan kupu-kupu:
"gimana ya, aku hanya terbang seperti yang diajarkan ibuku. Aku tidak tahu apakah ini cepat atau tidak, jadi aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu wahai kupu-kupu. Maaf ya."

Kupu-kupu sedih,
dia pikir capung gamau ngasih tau gimana caranya terbang cepat :(
trus kupu-kupu berusaha mengganti gaya terbangnya seperti capung.
Kemudian tiba-tiba kupu-kupu terjatuh!

Sayapnya robek.
Dan sejak saat itu kupu-kupu jadi tidak bisa terbang lama.
Dia hanya bisa terbang sedikit-sedikit.

Akhirnya kupu-kupu baru sadar,
dia gabisa mengikuti gaya terbangnya capung.
Kupu-kupu menyesal udah pengen terbang cepet kaya capung.

Selesai.


Selama proses menceritakan kisah ini tentu saja ada banyak pertanyaan yang diutarakan ayra. Tapi demi keutuhan dongeng maka pertanyaan-pertanyaan Ayra mimih hilangkan dulu. 😂

Moral of the story:
Diharapkan Ayra sadar bahwa apa yang dia rasa "hebat", atau mungkin "keren" seperti terbang itu ada ilmunya. Jadi Ayra harus mempelajari dengan baik ilmu itu, sebelum mempraktekannya.


2. Day two - Dongeng Kuda Nil dan Gukguk 
Dongeng hari ini didasari oleh penolakan Ayra untuk menyikat giginya. Mimih sebeeeel banget kalo Ayra gamau sikat gigi. Soalnya gigi Ayra udah mulai ada tanda-tanda mau bolong. 
Jadi gemes banget kalo Ayra gamau sikat gigi. Hehe. Jadilah mimih mencoba mengarang cerita tentang efek gamau sikat gigi ini 😂

Pada suatu hari, ada gukguk yang mau ajak main kuda nil. Gukguk itu pergi ke rumah kuda nil.
Begitu sampai di depan rumah kuda nil, gukguk mendengar ada suara merintih.
Gukguk masuk ke dalam rumah kuda nil dan melihat kuda nil lagi meringis kesakitan.

"Kamu kenapa Kuda Nil?" tanya gukguk keheranan.
"Aku sakit gigi, duh" erang Kuda Nil.
"Sakit gigi? Ya ampun, sudah ke dokter?" gukguk mulai iba kepada Kuda Nil
"Belum.. huhuhu" Kuda Nil semakin meringis kesakitan.
"Yasudah, ayo aku antar ke dokter gigi" Gukguk mengajak temannya Kuda Nil, untuk pergi memeriksakan giginya ke dokter.

Sesampainya di dokter gigi,
ternyata Kuda Nil jarang menyikat giginya sebelum tidur.
Dokter gigi menyarankan Kuda Nil untuk selalu menyikat giginya sebelum tidur, agar kuman-kuman pergi dan tidak membuat sakit gigi.

Setelah pulang dari dokter gigi Kuda Nil menyampaikan rasa terimakasih kepada Gukguk karena sudah mau mengantarnya ke dokter.
"Terimakasih ya Gukguk, kamu sudah menemani aku ke dokter gigi." ujar Kuda Nil.
"Sama-sama Kuda Nil, jangan lupa sikat gigi dulu sebelum tidur ya. Aku juga gapernah lupa sikat gigi dulu sebelum tidur." Gukguk menepuk-nepuk badan Kuda Nil.

"Nanti kalo kamu sudah sembuh, kita main lagi ya." Gukguk melambai ke arah Kuda Nil sambil pergi pulang ke rumahnya.

Selesai.

Moral of the story:
Selalu sikat gigi dulu sebelum tidur yaa anak-anak, biar ga sakit gigi kaya Kuda Nil. 
Hehe.
Sampai sekarang Ayra sesekali masih suka protes gamau sikat gigi, tapi sejak diceritakan dongeng ini dia lebih bisa diajak negosiasi untuk menyikat giginya. Alhamdulillah.
3. Day three - Dongeng Jerapah Baik Hati
Hari ketiga mimih random banget ceritanya. Karena Ayra yang request minta diceritakan tentang jerapah. Gatau kenapa dia minta harus jerapah. Jadi yaudah. Apapun yang penting jerapah yaa teh 😂


Di sebuah hutan yang rindang, terlihat sekelompok jerapah sedang berkumpul dan makan bersama.
Jerapah itu ternyata adalah sebuah keluarga.
Ada Ayah Jerapah, Ibu Jerapah, Kakak Jerapah dan Adik Jerapah.
Ayah, Ibu, dan Kakak Jerapah sedang asik memakan daun-daun segar di ranting pohon yang tinggi.
Adik Jerapah yang belum setinggi keluarga lainnya kadangkala menerima pemberian ranting berisi daun-daun segar dari Ayah, Ibu atau Kakanya.

"Adik, ini makan daun dari ranting ini." sang Ibu Jerapah memberikan ranting yang ia petik kepada Adik.
"Terimakasih Ibu!" Adik Jerapah senang sekali dan mulai memakan ranting tersebut.
"Kakak, Ibu dan Ayah baik sekali mau memetikkan ranting dan diberikan kepadaku ya." sang Adik bercerita kepada Kakaknya.
"Iya Dik, karena mereka sayang kepadamu. Aku juga sayang kepadamu, ini makanlah lagi." Kakak juga memberikan ranting yang dia petik kepada sang Adik.
"Wah, terimakasih Kakak." Adik dengan semangat mulai memakan dedaunan itu.

Ketika Adik Jerapah sedang makan,
ia melihat ada seekor kambing yang terlihat kelaparan lewat di bawahnya.
"Ayah, apakah aku boleh memberikan daun ini kepada kambing itu?" Adik bertanya kepada Ayahnya yang baru saja memberikan ranting pohon kepadanya.
"Hmm.. Kenapa Adik mau memberikan daun ini kepada sang Kambing?" Ayah tersenyum melihat ketulusan anaknya.
"Soalnya kasian Ayah, kambing itu sepertinya lapar." Adik mencoba menjelaskan.
"Boleh Nak. Terimakasih sudah mau berbagi ya." Ayah mengusap sayang anak bungsunya itu.

Adik Jerapah kemudian memberikan ranting miliknya kepada sang Kambing.
"Hai Kambing, silahkan makanlah daun ini." ujar Adik Jerapah.
"Wah, Alhamdulillah. Terimakasih yaa Jerapah."

Ayah, Ibu, dan Kakak Jerapah tersenyum melihat kebaikan sang Adik Jerapah.
Ketika Adik Jerapah kembali kepada mereka, semua memberikan pujian dan ucapan hebat kepada Adik Jerapah karena sudah mau membantu Kambing.

Selesai.


Moral of the story:
Selalu peka dan membantu orang lain is always a good thing :)



4. Day four - Dongeng Putri Duyung Malas Mandi
Dongeng hari ini kembali dilatari oleh Ayra yang entah kenapa suka menolak mandi. 

Pada suatu pagi yang cerah di sebuah pantai yang indah, terlihat ada sesosok putri duyung yang sedang bermain air. Putri duyung itu adalah seorang wanita yang cantik dan baik hati.
Dia berteman dengan banyak sekali hewan laut. Hewan laut ada apa aja coba?
(Ayra menyebutkan semua hewan laut dari mulai lumba-lumba sampai ke ubur-ubur hehe)

Putri Duyung bermain di pantai dengan riang gembira bersama teman-teman nya. Sampai matahari mulai tenggelam, semua teman-teman putri Duyung kembali pulang ke rumahnya masing-masing. 
Biasanya setiap sore hari putri duyung mandi sore, tetapi kali ini dia malas karena merasa lelah. Alhasil putri duyung ngga mandi.

Ternyata kebiasaan tidak mandi diulangi terus selama beberapa hari, hingga akhirnya ketika putri duyung sedang bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba ada yang mencium bau tidak enak dari arah putri duyung.

"putri, apakah kamu mencium bau?" Tanya cumi-cumi
"bau? tidak ah. Ada bau apa?" putri Duyung mulai merasa bersalah.
"iya betul cumi-cumi, aku juga mencium bau yang tidak enak dari arah kamu putri duyung" ikan badut menimpali.
"begitu ya? duh maafkan aku teman-teman, beberapa hari ini aku memang tidak mandi" ujar putri duyung merasa malu.
"ya ampun.. pantas saja.. kenapa kamu tidak mandi putri duyung?" Tanya ubur-ubur heran.
"iya, aku.. aku.. malas" putri duyung akhirnya mengaku.
"maafkan aku ya teman-teman, gara-gara aku tidak mandi kalian jadi tidak nyaman bermain denganku."
"harus mandi setiap hari ya putri duyung" seru teman-temannya kompak.


Selesai.






5. Day five - Dongeng Omar dan Hana Membereskan Mainan
Hari ini Ayra gamau beresin mainan nya. Akhirnya mimih ngarang cerita lagi deh.


"Hana, kenapa mainan Abang Omar diacak-acak?" Tanya Omar kepada adiknya, Hana.
"Hana lagi cari boneka beruang, di kotak mainan Hana tidak ada. Hiks." Hana mencoba menjelaskan.
"Iya tapi Hana harus merapihkannya lagi. Bisa jadi boneka beruang Hana terselip di tumpukan mainan yang tidak dibereskan oleh Hana". Omar mulai merapihkan mainan yang diacak-acak Hana.

"Ayo, abang Omar bantu cari boneka beruang Hana." Omar mengajak adiknya ke kamar untuk merapihkan mainannya.
Kemudian Omar dan Hana pergi ke kamar Hana untuk mencari boneka beruang.

"MasyaAllah Hana.. kamarmu berantakan sekali." Omar kaget melihat kondisi kamar Hana yang berantakan.
"Iya Abang, kan Hana lagi cari boneka beruang Hana tapi ngga ketemu terus. Hiks." Hana mulai menyeka air matanya.
"Yasudah Ayo kita rapihkan dulu semuanya, sambil mencari boneka milikmu." Omar berusaha membantu adiknya.

Omar dan Hana mulai merapihkan satu-satu mainan, buku, dan boneka yang berantakan. Setelah semuanya mulai tertata, barulah terlihat ada boneka beruang Hana terselip diantara buku-buku dan mainan lainnya.

"Alhamdulillah. Boneka kesayangan Hana ketemu! Terimakasih Abang Omar." Hana tampak senang sekali menemukan kembali boneka beruangnya.
"Iya sama-sama. Biasakan untuk selalu merapihkan mainanmu ya Hana." Pesan Abang Omar kepada Hana.

Selesai.



6. Day six - Dongeng Didi Bangun Pagi
Setiap mimih kerja, Ayra selalu dibangunkan pagi-pagi untuk pergi ke rumah Eni. Tapi akhir-akhir ini susah sekali untuk bangun pagi.

"Didi, hari minggu pagi aku dan Nana akan berolahraga di Taman seberang. Kita akan bermain sepeda juga, Didi mau ikut?" Jojo setengah berteriak menghampiri Didi yang sedang bermain di sebelah rumahnya.
"Wah, pasti seru sekali. Aku mau ikut!" Didi bersemangat sekali mendengar ajakan Jojo.
"Asik, alhamdulillah. Besok pagi jam 6 kita bertemu di taman seberang ya Didi. Jangan telat ya." Jojo menepuk pundak Didi.
"Oke. Aku akan bangun pagi-pagi." Dua buah ibu jari Did diacungkan ke arah Jojo sebagai tanda setuju.

Ketika malam tiba, Didi sibuk sekali mempersiapkan baju dan peralatan sepeda. Dia memilih baju apa yang akan ia gunakan, tempat botol mana yang akan disimpan di sepeda, sepatu warna apa yang cocok dengan kostumnya, dan banyak lagi persiapan-persiapan yang sebetulnya tidak terlalu butuh banyak waktu. Tiba-tiba ketika melihat jam dinding, angka sudah menunjukkan pukul 12 malam! Duh gawat, Didi harus segera tidur agar tidak bangun telat.

Keesokan paginya,
Jojo, Nana, Tata, Pak Beruang dan semua teman sudah bersiap di taman seberang sejak pukul 6 pagi. Mereka menunggu Didi tapi ia tidak juga muncul, hingga akhirnya sudah pukul 06.30 mereka dengan terpaksa meninggalkan Didi dan mulai pergi bersepeda.

Di rumah Didi, ia masih saja tertidur karena begadang di malam harinya. Ketika terbangun ia sangat kaget karena melihat jam dinding menunjukkan angka 07.30 pagi. Didi sedih dan menyesal karena bergadang dan tidak jadi pergi bersama teman-temannya.


Selesai.


7. Day seven - Dongeng ikan hiu
Di sebuah lautan yang sangat luas, hiduplah ikan hiu bersama Ayah dan Ibunya.
Ayah ikan hiu bertugas mencari makanan bagi anak ikan hiu. Ikan hiu adalah ikan yang memakan ikan kecil lainnya. Giginya sangat tajam, tapi ikan hiu juga adalah ikan yang baik hati. Ia suka memberikan bantuan kepada ikan-ikan lain yang membutuhkan.

Suatu hari, ketika Ayah, Ibu dan anak ikan hiu sedang berenang santai, mereka melihat sekelompok ikan kecil yang berteriak minta tolong. Mereka terjaring jebakan nelayan. 

"Tolong, tolong kami wahai ikan hiu, kami sedang berusaha bermigrasi tapi terjebak jala nelayan ini." Teriak para ikan kecil hampir bersamaan ketika melihat ikan hiu lewat beriringan.
"Ayah, Ibu, tolonglah mereka. Mereka kasihan sekali terjebak di jaring nelayan itu." Anak hiu meminta Ayahnya untuk menolong para ikan kecil yang terjebak.
"Itu berbahaya sekali nak, jika salah langkah, bisa saja kita yang terjebak di jaring nelayan itu." Ibu hiu mencoba menjelaskan kepada anaknya bahwa menolong ikan kecil yang terjebak jala itu sangat berbahaya.
"Tapi ibu, mereka kasihan sekali." Anak hiu merasa iba melihat ikan-ikan kecil tersebut.

"Ayah coba bantu ya, tapi mungkin tidak bisa menolong semuanya." Ayah hiu bergerak perlahan ke arah jaring tersebut.
Ayah hiu mencoba menarik dan menggigit jaring nelayan tersebut tapi tidak berbuah hasil. Hingga saat terakhir Ayah nelayan tidak bisa mengeluarkan satupun ikan kecil dari jaring nelayan tersebut.

Begitulah nak, kadang apa yang berusaha kita lakukan belum tentu berhasil. Tapi teruslah berbuat baik ya :)



8. Day eight - Dongeng Katak dan burung Lovebird
Pipihnya Ayra punya banyak banget burung Lovebird, dan ternyata datanglah masanya Ayra meminta untuk diceritain kisah tentang burung Lovebird. Harus burung Lovebird 😂
Jadi yaudah, mari kita mengarang bebas lagi. Hehe.

Alkisah, di pinggir sebuah danau yang luas sekali, terdengar suara katak yang bersaut-sautan.
Suara katak itu menandakan hari sudah mulai sore. Di pepohonan, sekumpulan burung lovebird juga sedang berkicau. Alunan suara suara tersebut menambah keindahan danau itu.

Satu ekor burung Lovebird turun dari pohon dan terbang menuju pinggiran danau untuk meminum airnya. Ketika selesai minum, ia bertemu dengan sang katak kecil. Katak itu menyapa sang burung.

"halo burung. Suaramu indah sekali." Sapa katak kecil ramah.
"Oh, terimakasih katak. Suaramu juga bagus." Lovebird melompat-lompat kecil mendekati katak.
"Tapi aku tidak bisa bersuara seperti itu, aku masih kecil." Katak terlihat murung.
"Tenang saja katak kecil baik hati, rajinlah berlatih, nanti saat kau dewasa pasti bisa bersuara merdu seperti katak lain." Burung lovebird berusaha meyakinkan kemudian mengeluarkan ciutan indahnya.

"Bagus sekali. Bolehkah aku minta diajari agar bisa bersuara sepertimu wahai burung?" Sang katak merasa takjub dan ingin bersuara sepertimu lovebird.
"Terimakasih atas pujianmu. Tapi kamu seharusnya minta diajari cara bersuara sepertimu katak, bukan seperti burung" burung lovebird ini berusaha menasehati sang katak kecil.
"Kenapa? Apakah aku perlu latihan lebih keras dan lama agar bisa bersuara sepertimu?" Mulai muncul raut kecewa di wajah katak kecil.
"Bukan begitu, tapi kita itu berbeda, aku burung dan kami katak. Tentu saja suara kita akan berbeda" burung lovebird kembali menjelaskan.

Akhirnya katak itu mengerti, dan belajar dari katak senior lainnya.


9. Day nine - Dongeng angsa cantik

Di sebuah sungai di pinggir hutan, hiduplah sepasang angsa, paman angsa dan tante angsa. Kedua angsa ini adalah pasangan sejati.
 Mereka selalu bepergian berdua. Termasuk ketika mencari ikan untuk dimakan.

Suatu hari, mereka sedang berenang bersama mencari ikan untuk dimakan. Setelah berputar-putar selama hampir satu jam, mereka masih belum menemukan ikan satupun.

"Kakanda, bagaimana ini sepertinya tidak ada ikan di sungai ini" kata tante angsa cemas kepada om angsa.
"Iya dinda. Aku juga heran. Bagaimana kalau Kita berenang ke tempat yang lebih jauh untuk mendapatkan ikan?" Om angsa berusaha memberikan solusi.
"Tapi aku lelah kanda." Tante angsa mulai berenang ke arah tepi sungai.
"Yasudah kamu beristirahat saja, aku akan berenang agak jauh dan membawakan ikan untukmu. Kau tunggu saja di sini ya." Om angsa mulai berenang ke arah sungai yang lebih dalam.
"Terimakasih". Sahut tante angsa perlahan.

Tante angsa menunggu di tempat itu cukup lama, hingga akhirnya ia melihat om angsa kembali ke arahnya.
"Bagaimana keadaanmu? Aku cemas sekali menunggumu." Sambut tante angsa ketika om angsa datang.
"Ini, silahkan ikan bagimu." Om angsa memberikan tiga buah ikan bagi tante angsa.
"Wah banyak sekali, terimakasih. Apakah kamu juga sudah makan?" Tanya tante angsa sembari memakan ikan bagiannya.
"Sudah, aku makan cukup banyak ikan di sana. Ternyata ikan-ikan memang sedang bermigrasi ke daerah yang lebih hangat." Om angsa mulai menjelaskan
"Oh gitu, baiklah. Nanti kita akan mencari ikan di sana saja." Tante angsa memeluk om angsa.
"Iya, kita harus terus berusaha dan tidak boleh menyerah." Sahut om angsa jelas.


Selesai.


10. Day ten - Dongeng lebah madu.

Mimih, kenapa hachi nyari-nyari mamahnya?
Hmmm.. soalnya mamahnya pergi tapi Hachinya ga diajak.
Kenapa?
Kenapa ya.. coba nanti mimih cari tau dulu yaa..

Pada suatu hari di sebuah sarang lebah, hachi sedang berbincang dengan teman-temannya.
"Hachi, besok kelompok kita akan berpindah sarang. Kamu sudah tau kan?" Tanya Hani, salah satu teman Hachi.
"Aku sudah tau dong. Mama sudah memberitahukan aku dari dulu." Sahut Hachi bangga.
"Tapi nanti kita akan terbang berpisah dengan orangtua loh." Hani kembali menjelaskan tapi Hachi tidak mendengarnya.

Keesokan harinya, ketika bangun tidur, Hachi mencari-cari mamanya tapi ia tidak dapat menemukannya. Hachi panik dan mencari ke seluruh tempat di sekitar sarangnya tapi mamahnya tetap tidak bisa ditemukan.

Hani dan teman-teman Hachi sudah menunggu Hachi untuk sama-sama terbang berpindah sarang tapi ia tidak muncul juga. Akhirnya Hani dan teman-teman lainnya pergi berpindah meninggalkan Hachi yang masih mencari mamahnya.
Hachi tidak tahu bahwa mamahnya sudah duluan pergi bersama orangtua lainnya.
Lebah madu dewasa pergi terlebih dahulu untuk menyiapkan sarang baru bagi anak-anak mereka.

Hachi sedih karena tidak menemukan mamah dan teman-temannya. Dia tidak tahu informasi tersebut dan memilih untuk berpetualang mencari mamahnya seorang diri.

Selesai.


Related Articles

2 komentar: