Sabtu, 03 Agustus 2019

Haruskah Berbaik Sangka?


Be careful of laughing at others,
for perhaps Allah might forgive their ignorance
and not forgive
your arrogance
(Syeikh Yasir Zadhi)


Abis baca sebuah kisah yang indah banget tentang pentingnya berbaik sangka kepada orang lain,
aku baca kisah itu dari sini.
Ceritanya aku tulis ulang di postingan ini ya.

Suatu saat istri Thalhah bin Abdullah bin Auf berkata kepada suaminya, “Aku tidak melihat seorang yang lebih rendah akhlaknya daripada sahabatmu.” Thalhah berkata, “Jangan kamu mengatakan hal itu kepada mereka, mengapa demikian?” Istrinya menjawab, “Jika kamu berada dalam kemudahan, mereka menemanimu, tetapi ketika kamu dalam kesusahan mereka menjauhimu.” Thalhah berkata, “Menurutku, mereka memilki kemuliaan akhlak!” Thalhah melanjutkan, “ Mereka mendatangi kita ketika kita berada dalam kondisi kuat membantu mereka, mereka menjauhi kita ketika dalam kondisi lemah membantu mereka (agar tidak merepotkan kita), oleh karena itu berbaik sangkalah kepada orang lain, niscaya kamu bahagia!”

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/9336-jangan-bersedih-berbaik-sangkalah-kepada-saudara-anda.html
Suatu saat istri Thalhah bin Abdullah bin Auf berkata kepada suaminya, 
“Aku tidak melihat seorang yang lebih rendah akhlaknya daripada sahabatmu.” 

Thalhah berkata, “Jangan kamu mengatakan hal itu kepada mereka, mengapa demikian?” 

Istrinya menjawab, “Jika kamu berada dalam kemudahan, mereka menemanimu, tetapi ketika kamu dalam kesusahan mereka menjauhimu.” 

Thalhah berkata, “Menurutku, mereka memiliki kemuliaan akhlak!” 
Thalhah melanjutkan, “ Mereka mendatangi kita ketika kita berada dalam kondisi kuat membantu mereka, mereka menjauhi kita ketika dalam kondisi lemah membantu mereka (agar tidak merepotkan kita), oleh karena itu berbaik sangkalah kepada orang lain, niscaya kamu bahagia!”

Suatu saat istri Thalhah bin Abdullah bin Auf berkata kepada suaminya, “Aku tidak melihat seorang yang lebih rendah akhlaknya daripada sahabatmu.” Thalhah berkata, “Jangan kamu mengatakan hal itu kepada mereka, mengapa demikian?” Istrinya menjawab, “Jika kamu berada dalam kemudahan, mereka menemanimu, tetapi ketika kamu dalam kesusahan mereka menjauhimu.” Thalhah berkata, “Menurutku, mereka memilki kemuliaan akhlak!” Thalhah melanjutkan, “ Mereka mendatangi kita ketika kita berada dalam kondisi kuat membantu mereka, mereka menjauhi kita ketika dalam kondisi lemah membantu mereka (agar tidak merepotkan kita), oleh karena itu berbaik sangkalah kepada orang lain, niscaya kamu bahagia!”

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/9336-jangan-bersedih-berbaik-sangkalah-kepada-saudara-anda.html

MasyaAllah, aku bacanya langsung #deg banget.
Ternyata kalo kita memilih untuk selalu berbaik sangka, selalu mencari alasan baik dibalik "sikap kurang baik" orang lain, malah jatohnya lebih damai dan bahagia ya.
Hidup ini pilihan kan ya,
mau terus-terusan ngurusin hal-hal yang sebenernya bukan ranah kita?
atau sebaiknya udahlah, berbaik sangka aja? :)


Urusan hati itu bukanlah wewenang manusia,
karena kita tidak akan pernah tau apa isi hati seseorang.
Iya kan?
Karena itulah, berurusan dengan manusia sebaiknya memang hanya yang tampak saja.
Jika seseorang yang pernah menyakiti hati kita meminta maaf,
maka maafkanlah.
Bukan hak kita menilai apakah permintaan maaf itu tulus atau tidak.
Sekali lagi karena kita tidak tau pasti apa isi hati seseorang.


Berkebalikan dengan makhluk,
berurusan dengan Sang Pencipta justru harus lebih menggunakan hati.
Shalat, Puasa, Sedekah, dan ibadah lain yang terlihat jelas tidak akan bernilai jika kita tidak ikhlas.
Dzikir yang terus kita ucapkann verbally  tidak dapat menolong kita di hari akhir jika hati kita tidak sepenuhnya berserah diri kepada Allah SWT.
Wallahualam bishawab.


Tulisan di atas terinspirasi dari salah satu ceramah Ustadz Hanan Attaki.
Tapi sayangnya aku lupa link ceramah yang aku tonton, jadi gabisa aku link ke postingan kali ini.
(maaf yaa) 😔

 
Kadang aku juga ngerasa agak sedikit ga adil gitu loh.
Kok bisa-bisanya ada orang yang kerjaan nya curigaaaaa terus, prasangkaaaa terus,
ga cape gitu ya hidupnya? 😂
Sementara orang yang mereka curigai, mereka prasangkai, tetep kalem dan santai kaya ga terjadi apa-apa.
Padahal sebenernya dia punya pilihan untuk menjelaskan,
tapi setelah aku pikir ulang,
sikap "tertuduh" yang selalu mendiamkan itu cukup beralasan.
Kalaupun toh misalnya dia menjelaskan ke orang-orang yang selalu berprasangka pada dirinya,
memangnya mereka akan percaya?
Jatohnya ya palingan dicurigai macam-macam lagi. 😂


Aku ngeliatnya malah jadi kagum gitu.
Hebat ya.
Pilihan dia tepat banget.
Berbahagia dengan caranya tanpa mempedulikan prasangka orang terhadapnya.
Selalu memaafkan tanpa pernah curiga mereka akan melakukannya lagi dan lagi terhadapnya.
Masih ada ngga orang jenis ini di sekitar kalian?
Pepet terus jangan dilepaskan kalo ada.
Belajar sama dia bagaimana caranya melakukan itu semua. :)


Kita tidak bisa mengubah hati orang lain untuk berbaik sangka kepada kita,
namun kita bisa melatih hati kita untuk berbaik sangka kepada orang lain.
Latihan terus yuk, aku pun masih harus banyak berlatih. :)


 




with love,


@octyvz



teruslah berprasangka baik,
sehingga hati tidak menjadi sempit
teruslah berprasangka baik
sehingga hati tidak berpenyakit
(dhanitsalis)


Related Articles

2 komentar:

  1. duh jd tertampar deh, diriku yang alpa ini sering banget buruk sangka :( harus banyak istighfar dan zikir :( makasih pengingatnya ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih udah ikutan baca mbak :) akupun masih harus terus latihan husnuzon nih hehehe

      Hapus